Manajemen
Keperawatan
“Konsep
Timbang Terima”
Dosen
Pengasuh Ns. Dian Dwiana, S.Kep
Oleh
Kelompok III:
Densi Utama
Sari 1126010008
Doresmanto 1126010010
Lin Sitra
Nia 1126010020
Piranika 1126010023
Yusinta
Sulisti 1126010029
Enni Lovisa
Putri 1126010030
Noven
Haryadi 1126010032
Satrio
Noviansyah 1126010034
Sufran
Saputra 1126010036
Ayu Susana 1126010109
Prodi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes)
Tri Mandiri Sakti
Bengkulu
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok
mata kuliah “Managemen keperawatan” dengan judul makalah ”Konsep Timbang
Terima” sehingga
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik itu bahasa penulisan maupun
isinya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada Dosen pengasuh mata
kuliah ini dan teman-teman semua agar dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bengkulu,
Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Kata
Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
C.
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
B.
Tujuan
C.
Langkah-Langkah
D.
Prosedur Timbang Terima
BAB III
KEGIATAN
A.
Pelaksanaan
B.
Pengorganisasian
C.
Metode dan Media
D.
Skema Timbang Terima
E.
Instrumen
F.
Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
G.
Evaluasi
H.
Resume Pelaksanaan Timbang Terima
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengoptimalan peran dan fungsi
perawat, terutama peran dan fungsi mandiri merupakan satu upaya dalam
meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat
kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan dan langkah-
langkah konkret dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat berupa
penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi
keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan
keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat,
terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan
dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan
efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima
klien.Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (informasi) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien
harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara
tulisan dan lisan.
Timbang terima merupakan teknik
atau cara untuk menyampaikan dan menerima informasi yang berkaitan dengan
keadaan klien. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan
secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu. Informasi yang disampaikan harus
akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara
tulisan dan lisan.
Selama ini timbang terima sudah
dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang dilakukan selama ini adalah
identitas pasien, diagnosa medis, diagnosa keperawatam, program terapi yang
sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis kemudian keliling ke
semua pasien. Timbang terima perlu terus
ditingkatkan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian
penting dalam menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan
saat timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima ini maka
pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara
berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang
perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya
informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal
ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat
kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat bedah Dahlia
mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik,
sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
2. Tujuan Khusus
a.
Menyampaikan
masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b.
Menyampaikan
hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien.
c.
Menyampaikan
hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
d.
Menyusun
rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Manfaat
1. Bagi Perawat
a.
Meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat.
b.
Menjalin suatu
hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.
c.
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
d.
Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara
dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan
klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum
pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan
juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau
belum dilaksanakan.
B. Tujuan
1. Menyampaikan
kondisi atau keadaan klien secara umum.
2. Menyampaikan
hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
3.
Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Langkah-langkah
1. Kedua
kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
2. Shift yang akan
menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan.
3. Perawat
primer menyampaikan kepada penanggungjawab shift selanjutnya meliputi :
a.
Kondisi atau keadaan klien secara umum.
b.
Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
c.
Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
d.
Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara
jelas dan tidak terburu-buru.
e.
Perawat primer dan anggota kedua shift dinas
bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien.
D. Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam prosedur ini meliputi :
1.
Persiapan
a.
Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
b.
Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
2.
Pelaksanaan
Timbang
terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti
jaga pada shift berikutnya :
a.
Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift.
b.
Di nurse station perawat berdiskusi untuk
melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan
tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan belum
dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
c.
Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian
yang lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat
jaga berikutnya.
d.
Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang
terima adalah :
1)
Identitas klien dan diagnosa medis.
2)
Masalah keperawatan yang masih ada.
3)
Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
4)
Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
5)
Intervensi kolaboratif dan dependensi.
6)
Rencana umum
dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
7)
Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
e.
Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan
singkat.
f.
Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih
dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap
dan rinci.
g.
Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap
klien dan melakukan validasi data.
h.
Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung
pada buku laporan ruangan oleh perawat primer.
\
BAB III
KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal :
Pukul :
Pelaksana :
Topik :
Tempat :
Sasaran :
B. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Ketua tim :
PA (malam) :
PA (malam) :
PA (pagi) :
PA (pagi) :
C. Metode dan Media
1. Metode
a.
Karu memimpin
proses Timbang Terima
b.
Melakukan
timbang terima antara Perawat Primer pagi dengan Perawat Primer sore.
c.
Melaporkan
status keadaan klien dari PP pagi ke PP sore.
d.
Diskusi, tanya
jawab dan validasi data kembali.
2.
Media
a. Materi disampaikan secara lisan.
b. Dokumentasi klien (status).
c.
Buku Timbang
Terima
D. Skema Timbang Terima
|
E. Instrumen
1.
Status klien
2.
Nursing kit.
3.
Catatan timbang terima
F. Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
TAHAP
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
PELAKSANA
|
Pra Timbang Terima
|
1. Kedua
kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station
2. Karu
mengecek kesiapan timbang terima tiap PP
3.
Kelompok
yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet), PP yang akan
mengoperkan, menyiapkan buku timbang terima & nursing kit
4. Kepala
ruangan membuka acara timbang terima dilanjutkan dengan doa.
|
10 menit
|
Nurse Station
|
Karu
PP
PA
|
Pelaksanaan Timbang Terima
|
1. PP dinas
pagi melakukan timbang terima kepada PP dinas sore. Hal-hal yang perlu disampaikan PP pada saat timbang terima :
a. Identitas
klien dan diagnosa medis termasuk hari rawat keberapa atau post op hari
keberapa.
b. Masalah
keperawatan.
c. Data yang
mendukung.
d. Tindakan
keperawatan yang sudah/belum dilaksanakan.
e. Rencana umum
yang perlu dilakukan: Pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan
tertentu.
2. Karu
membuka dan memberi salam kepada klien, PP pagi menjelaskan tentang klien, PP
sore mengenalkan anggota timnya dan melakukan validasi data.
3. Lama
timbang terima setiap klien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan lebih rinci.
|
20 menit
|
Nurse Station
Disamping tempat tidur klien
|
Karu
PP
PA
|
Post timbang terima
|
1. Klarifikasi
hasil validasi data oleh PP sore.
2. Penyampaian
alat- alat kesehatan
3. Laporan
timbang terima ditandatangani oleh kedua PP dan mengetahui Karu (kalau pagi
saja).
4. Reward Karu terhadap perawat yang akan dan selesai bertugas.
5. Penutup
oleh karu.
|
5 menit
|
Nurse station
|
Karu
PP
PA
|
G. Evaluasi
1.
Evaluasi
Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang
terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang
terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer.
2.
Evaluasi
Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat
primer malam menyerahkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed
klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup
jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat
klarifikasi ke klien.
3.
Evaluasi
Hasil
Timbang terima
dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik
H. Resume Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara :
Timbang Terima
1. Presensi
a.
Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang.
b.
Supervisor sebanyak 1 orang.
c.
Pembimbing Ruangan Melati sebanyak 1 orang
d.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Tri
Mandiri Sakti Bengkulu.
2. Hasil
Evaluasi
a. Evaluasi
struktur
Persiapan
dilakukan 5 hari sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan jadwal gannt
chart yang telah dibuat.
b. Evaluasi
proses
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
13.05-13.30 WIB
|
Pelaksanaan
timbang terima
|
2
|
13.30-14.00 WIB
|
Diskusi
dan klarifikasi dari supevisor serta perawat ruangan:
Pembimbing
1
1. Saat
timbang terima hendaknya perawat memperhatikan keadan yang perlu dioperkan
pada dinas sore, seperti produksi urin atau pesanan khusus untuk keluarga.
Pembimbing
2
1. alur
timbang terima sudah benar
2. setting
tempat duduk PP dan PA hendaknya dapat lebih berdekatan agar PP dan PA lebih
mudah berkolaborasi
3. pembagian
peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse stasion atau saat di
pasien
Pembimbing
3
|
c. Evaluasi
hasil
1)
Kegiatan dihadiri 1 pembimbing ruangan, 1 pembimbing
pendidikan dan 2 supervisor.
2)
Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja
sesuai dengan tugasnya.
3)
Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai
dengan baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan
dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain
laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang
berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk
kesinambungan informasi mengenai keadaan klien secara menyeluruh sehingga
tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Pelaksanaan timbang terima pada
hari ...........terhadap seluruh klien kelolaan di ruang bedah ,...... sebanyak 8 klien. Pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran
masing-masing.
B. Saran
- Pembagian
peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse stasion atau saat
di pasien
- Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan PP pagi dan PP sore sebagai dokumentasi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan :
Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Gillies. 1989. Managemen Keperawatan Suatu
pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan.
Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK. 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan :
Program Pendidikan Ners. Surabaya.
…………….. (2003). Kumpulan Materi Kuliah Manajemen
Keperawatan : Disampaikan Pada Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak
dipublikasikan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar