SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Kamis, 28 Juni 2012

Kimia Keperawatan Lipid



KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita hanturkan kepada allah swt, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya kami bisa kelompok 4 bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul KIMIA LIPID yang merupakan salah satu tugas mata kuliahKimia Keperawatan.Dalam makalh ini kami menyadari , bahwa dalam penyusunan makalh kami masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari penulisan maupun materi/isinya. Dengan demikian kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun.
Dalam penyusunan makalah ini kami juga banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak  karena telah membantu kamidalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Wassalammualaikum Wr.Wb


Bengkulu,6 mei 2012


                                                                                                            Penulis




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.......................................................................................1
1.2.Tujuan makalah.....................................................................................1
1.3.Manfaat  makalah..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi dan sumber LIPID......................................................................3
2.2 Jenis-jenis Lipid dan Asam lemak.........................................................5
2.3 rumus kimia asam lemak.......................................................................6
2.4 Hubungan Lipid dengan kesehatan.......................................................7

BAB III
3.1 Kesimpulan........................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................10

Daftar pustaka



ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Lemak atau lipid merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu. lemak yang mempunyai sifat lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair. lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak , sedandkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak. sumber energi yang menghasilkan sumber kalori lebih besar dari pada karbohidrat dan protein. Fungsi lemak sangat penting bagi tubuh misalnya lemak sebagai cadangan energi,  melarutkan vitamin A D E K, pembangun struktur tubuh, Lemak memberi kepuasan cita rasa, Penghasil Asam lemak esensial, Lemak sebagai pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa makanan, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, Pengatur proses yang berlangsung dalam tubuh secara langsung dan tak langsung.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan makalahnya adalah sebagai berikut:
v  Fungsi dan sumber lipid
v  Jenis – jenis lipid dan asam lemak
v  Rumus kimia asam lemak
v  Hubungan lipid dengan kesehatan

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.       Untuk mengetahui fungsi dan sumber lipid
2.       Untuk mengetahui jenis-jenis lipid dan asam lemak
3.       Untuk mengetahui rumus kimia asam lemak
4.       Untuk mengetahui hubungan lipid dengan kesehatan
1

D.  MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini:
1.       Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca pada umumnya dan Mahasiswa STIKES TMS Bengkulu.
2.       Makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan oleh mahasiswa dalam proses belajar fundamental praktek keperawatan tentang lipid.


















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. FUNGSI DAN SUMBER LIPID
2.1.1 FUNGSI
a.       Penghasil Energi
Sebagai sumber energi yang pekat, 1 gram lemak memberikan 9 kalori (2 ¼ x energi yang dibebaskan dari 1 gram protein maupun 1 gram karbohidrat). Energi yang berlebihan dalam tubuh akan disimpan dalam jaringan adipose sebagai energi potensial. Diketahui secara terperinci lemak adipose ini tersimpan dalam jaringan di bawah kulit/sub cutaneous tissues sebanyak 50%, sekeliling alat tubuh dalam rongga perut sebanyak 45% dan dalam jaringan bagian dalam otot/intra muscular tissues sebanyak 5%.
Secara alamiah lemak yang tersimpan ini adalah dalam bentuk lemak netral atau trigliserida. Lemak cadangan ini tidak statis sifatnya tetapi selalu diperbaharui dan perubahannya dibantu oleh adanya enzim lipase dan koenzim dalam proses metabolism dan utilisasi lemak dalam tubuh.
Bilamana cadangan lemak ini terjadi berlebih-lebihan (melebihi 20% dari berat badan normal), maka orang tersebut mempunyai tendensi mengalami kegemukan (obesitas) yang cenderung mengalami gangguan kesehatan.( www.google.com/kimialipid (06Mei2012)

b.       Pembangun / pembentuk struktur tubuh
Cadangan lemak yang normal terdapat di bawah kulit dan sekeliling organ tubuh, berfungsi sebagai bantalan pelindung dan menunjang letak organ tubuh. “subcutaneous fat” (lemak di bawah kulit) akan melindungi kehilangan panas tubuh melalui kulit, berarti juga mengatur suhu tubuh.
c.       Protein – Sparer
Andaikan energi cukup tersedia dari lemak dan karbohidrat, maka protein dapat dihemat agar dipergunakan tubuh sesuai fungsinya sebagai pembangun dan memperbaiki jaringan-jaringan yang aus/rusak.
d.      Penghasil Asam lemak esensial
Asam lemak esensial (Essential Fatty Acids = EFA) adalah asam lemak yang tidak dapat dibentuk tubuh harus tersedia dari luar (berasal dari makanan). Asam lemak esensial yang memegang peranan penting bagi tubuh adalah linoleat, linolenat dari arakhidonat. Ketiganya mengandung ikatan rangkap lebih dari satu (dua atau lebih) termasuk ke dalam kelompok asam lemak tak jenuh poli atau (Poly Unsaturated Fatty Acids = PUFA).
e.       Carrier (pembawa) vitamin larut dalam lemak
Vitamin A, D, E, dan K membutuhkan media yang mengandung lemak untuk dapat dipergunakan tubuh.
f.        Lemak sebagai pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa makanan.
g.       Lemak memberi kepuasan cita rasa, lemak lebih lambat dicerna sehingga dapat menangguhkan perasaan lapar. Lemak memberi rasa dan keharuman yang lebih baik pada makanan.
h.       Beberapa macam lipida berfungsi sebagai agen pengemulsi (misal = lesitin) yang akan membantu mempermudah transport substansi lemak keluar masuk melalui membran sel.
i.         Asam lemak berfungsi juga sebagai precursor (pendahulu) dari prostaglandin yang berperanan mengatur tekanan darah, denyut jantung dan lipolisis.
j.        Menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh
k.      Pengatur proses yang berlangsung dalam tubuh secara langsung dan tak langsung.

2.1.2 SUMBER LIPID                                                  
Berdasarkan wujudnya lemak di bagi menjadi dua yaitu:
a.       Lemak yang tak kelihatan : adalah lemak yang secara alamiah terdapat dalam bahan makanan. Bahan makanan yang mengandung tinggi lemak tak kelihatan adalah daging, telur, biji-bijian dan kacang-kacangan.
b.       Lemak kasat mata : adalah lemak yang terlihat oleh mata biasa, seperti minyak goreng, gajih, margarin dan lain-lain.



Berdasarkan sumbernya lemak dibagi menjadi dua yaitu:
a.       lemak hewani
lemak hewani adalah lemak yang berasal daari hewan termasuk ikan, telur, dan susu. Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh yang dapat menyebabkan dalam suhu kamar berbentuk padat.
b.      lemak nabati
lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan lemak nabati ini mengandung asam lemak tak jenuh yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah dalam suhu kamar berbentuk cair atau minyak.(Achmad Djaeni sediaetama.2000,91)

Berdasarkan konsistensinyaa lemak dibagi menjadi:
a.       lemak padat
lemak yang berbentuk padat, misalnya gaji.
b.      Lemak cair
Lemak yang berbentuk cair, misalnya minyak.(Achmad Djaeni sediaetama.2000,92) .

2.2. JENIS – JENIS LIPID DAN ASAM LEMAK
Lemak dalam makanan dapat berbentuk padat maupun cair (minyak). Kedua bentuk lemak ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
v  Lemak jenuh : adalah lemak yang dalam struktur kimianya mengandung asam lemak jenuh. Apabila lemak jenis ini dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, maka dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Bahan makanan yang mengandung lemak jenuh adalah : Minyak kelapa, keju keras, lemak hewani.

v  Lemak tak jenuh tunggal : lemak jenis ini mempunyai pengaruh sedikit terhadap peningkatan kadar kolesterol darah. Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal adalah minyak zaitun, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak kelapa sawit.
v  Lemak tak jenuh ganda : lemak jenis ini mempunyai pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah. Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh ganda adalah : minyak jagung, minyak repeseed, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari, minyak ikan.( www.google.com/kimialipid (06Mei2012)

2.3. RUMUS KIMIA ASAM LEMAK
            Asam Lemak Umum (Cn H2nO2)
Asam lemak
Rumus Molekul
Sumber
Asetat
CH3COOH
Vinegar
Butirat
C3H7COOH
Mentega
Kaproat
C5H11COOH
Mentega
Kaprilat
C7H15COOH
Mentega
Kaprat
C9H19COOH
Minyak kelapa, Mentega
Laurat
C11H23COOH
Spermaceti, Mentega
Miristat
C13H27COOH
Mentega pala, Mentega
Palmitat
C15H31COOH
Lemak nabati dan hewani
Stearat
C17H35COOH
Lemak nabati dan hewani
Arakidat
C19H39COOH
Minyak kacang tanah
(Riawan. 1990,305)
4. HUBUNGAN LIPID DENGAN KESEHATAN
Lemak adalah salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Satu gram lemak dapat menghasilkan 9 kkal. Namun, konsumsi lemak yang berlebihan dapat merugikan kesehatan tubuh.

Macam-macam penyakit yang berhubungan dengan lipid yaitu :
1.       Obesitas
Seorang dikatakan obesitas atau kegemukan bila lemak didalam tubuh berakumulasi lebih dari 20% diatas jumlah normal. Gangguan kesehatan lebih sering terjadi pada obesitas tipe buah pir atau tipe gemuk dipinggul adalah gangguan tulang dan sendi tungkai akibat tungkai harus memikul bobot yang berlebih. Gangguan lain adalah varices, yaitu pelebaran pembuluh darah balik didaerah tungkai. Hal ini disebabkan lemak yang banyak menumpuk pada lipatan paha dan pinggul menekan aliran darah balik yang mengalir dari arah tungkai bawah dan terjadilah bendungan yang melebarkan pembuluh darah balik (vena) di daerah tungkai bawah.
Dibandingkan dengan obesitas tipe buah pir, obesitas tipe buah apel atau tipe gemuk diperut lebih berisiko untuk mendapat penyakit diabetes tipe II, dislipidemia, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pernapasan, serta gangguan hati dan kandung empedu.
2.       Diabetes Melllitus
 Hubungan yang positif antara obesitas dan diabetes tipe II sudah lama diketahui dan telah banyak ditelitidan. Obesitas, terutama tipe buah apel dimana lemak banyak terdapat didaerah rongga perut (central obesity), merupakan prediktor yang baik untuk memperkirakan apakah seseorang berbakat untuk mengidap diabetes tipe II.
 Lemak yang menumpuk didalam rongga perut pada obesitas tipe buah apel berhubungan sangat erat dengan terjadinya kondisi pre-diabetes, yaitu gangguan toleransi terhadap glukosa dan resisten terhadap pengaruh insulin (insulin resistance). Kira-kira 65-75% dari kasus diabetes tipe II secara teoritis dapat dicegah dengan menurunkan berat badan.
3.       Dislipidemia
Lemak yang bertumpuk di rongga perut paada obesitas tipe buah apel, merupakan sumber energi dari dalam tubuh sendiri. Dalam keadaan kekuranagn energi, yaitu pada saat tubuh tidak mendapat asupan energi dari makanan misalnya saat tidur malam hari, lemak rongga perut akan mengurai menjadi asam lemak dan gliserol yang kemudian kedua-duanya masuk kedalam sirkulasi darah.
 Asam lemak yang masuk kedalam sirkulasi darah tadi merupakan tambahan asupan asam lemak yang dapat mempengaruhi kadar lemak darah, yaitu trigliselida, kolestrol total, kolestrol LDL (pengangkut kolestrol dari hati keseluruh organ) dan kolestrol HDL (mengangkut kolestrol dari jaringan dan organ-organ kedalam hati). perubahan kadar lemak seperti ini akan mengubah profil lemak darah normal menjadi tidak normal yang disebut sebagai dislipidemia. Dislipidemia merupakan faktor resiko untuk mengidap hipertensi, serangan jantung, dan stroke.
4.       Gangguan hormonal
Sel lemak ternyata bukan hanya sekedar tempat penampung energi, tetapi juga memproduksi berbagai hormon dan zat yang menyerupai hormon yang dapat mempengaruhi kerja sistem hormon yang mengatur berbagai aktivitas didalam tubuh. Hal ini penyebab terjadinya penyakit akibat perubahan hormonal, terutaam terjadi pada penderita obesitas tipe buah apel.
5.       Penyakit Hati dan Kantung Empedu
Penderita obesitas berisiko untuk menderita perlemakan hati (fatty liver). Organ hatinya dipenuhi lemak, akibat fungsi hati terganggu, terutama fungsi dalam memproduksi enzim dan fungsi metabolisme. Penurunan berat badab adalah cara yang terbaik untuk menormalkan kembali fungsi hati. angka kejadian penyakit empedu dikalangan penderita obesitas tiga hingga empat kali lebih banyak dibandingkan dengan kalangan orang yang berbadan normal. Mungkin pekatnya cairan empedu dan kurangnya pergerakan kantung empedu pada penderita obesitas menjadi penyebab mudahnya batu empedu terbentuk.
6.       Kemandulan
Salah satu penyebab sulitnya terjadi kehamilan adalah obesitas ini terjadi karena terhalangnya proses pembuahan, karena saluran tuba fallopi (tempat pertemuan antara sperma dan sel telur) terjepit lemak, atau mungkin pula karena adanya gangguan hormonal yang ditandai dengan gangguan ovulasi, kelebihan hormon androgen (hormon jantan) pada wanita, dan gangguan siklus haid. Penurunan berat badan sering memperbaiki siklus haid dan memperbaiki kesuburan.
7.       Peradangan Sendi dan Serangan Gout
Peradangan sendi terutama sendi lutut dan serangan gout lebih sering terjadi di kalanagan penderita obesitas dibanding dengan kalangan orang berbadan normal. Penyebabnya yang paling mungkin adalah bobot badan yang berat menekan sendi. Timbul gesekan yang terus menerus antara permukaan sendi terutama sendi lutut. Permukaan sendi menjadi kasar dan meradang, timbul rasa nyeri. Karenanya, pengobatan peradangan sendi harus dibarengi dengan penurunan berat badan.
Serangan gout sering terjadi dikalangan penderita obesitas. Gout adalah penyakit radang akut yang menyerang sendi jari kaki, terutama sendi ibu jari kaki. Sendi membengkak secara mendadak (akut), sangat sakit, terjadi saat bangun tidur pafi hari. Pada sendi ditemukan kristal asam urat yang menyebabkan sendi meradang. Tumpukan lemak didalam rongga perut berkaitan erat dengan tingginya kadar asam urat didalam plasma darah. Pola makan yang salah sering menyebabkan mengapa kadar asam urat didalam darah meningkat.

8.       Gangguan Pernapasan
Kegemukan sering mengganggu fungsi pernapasan karena rongga paru menjadi sempit akibat bertumpuknya jaringan lemak didalam dan sekitar iga, rongga perut dan diafragma. Pada saat penderita obesitas tidur, dapat terjadi serangan tidak dapat bernapas yang menyebabkan kematian.
9.       Kanker
Orang yang menderita obesitas pun beresiko cukup tinggi karena penyakit kanker yang dipengaruhi hormon seperti kanker rahim, indung telur, payudara, dan prostat. Penderita obesitas juga beresiko terkena kanker usus besar, kamtung empedu, pankreas, hati, dan ginjal.
10.   Gangguan Kulit
Obesitas pad usia muda, dimana jaringan lemak dibawah kulit bertambah banyak, menyebabkan kulit meregang seperti halnya pada orang hamil. Timbulnya garis-garis putih. Obesitas yang terjadi pada usia tua, menyebabkan kulit berlipat-lipat terutama dibawah payudara, ketiak, perut bagian bawah, dan pada lipatan paha.(Kunkun k.Wiramihardja. 2004, 40-47)



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lemak merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah kalori lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Sedangkan fungsi lemak bagi tubuh yaitu sebagai sumber energi, melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus, untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid, penyusun hormon steroid. Akan tetapi lemak juga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan seperti obesitas dan jantung.
Saran
Setelah membaca dan mendengarkan makalah ini ternyata lemak lebih cenderung merugikan kesehatan kita seperti penyakit obesitas dan penyakit jantung. Untuk itu kami sarankan agar mengatur pola makan supaya lemak yang terkandung dalam tubuh tidak berlebihan dan kita bisa hidup sehat.






DAFTAR PUSTAKA
Riawan. 1990. Kimia Organik. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Sediaetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta:       Salemba Medika.
Wiramihardja, Kunkun k. 2004. Obesitas dan penanggulangannya. Bandung: Grananda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar