KATA PENGANTAR
Assalammualaikum
Wr.Wb
Puji
syukur kita hanturkan kepada allah swt, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami bisa kelompok 4 bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah
ini berjudul KIMIA LIPID yang merupakan salah satu tugas mata kuliahKimia
Keperawatan.Dalam makalh ini kami menyadari , bahwa dalam penyusunan makalh
kami masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari penulisan maupun
materi/isinya. Dengan demikian kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat membangun.
Dalam
penyusunan makalah ini kami juga banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena telah membantu kamidalam menyelesaikan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Wassalammualaikum
Wr.Wb
Bengkulu,6 mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR
ISI......................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang.......................................................................................1
1.2.Tujuan
makalah.....................................................................................1
1.3.Manfaat makalah..................................................................................2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Fungsi dan sumber LIPID......................................................................3
2.2
Jenis-jenis Lipid dan Asam lemak.........................................................5
2.3
rumus kimia asam lemak.......................................................................6
2.4
Hubungan Lipid dengan kesehatan.......................................................7
BAB
III
3.1
Kesimpulan........................................................................................10
3.2
Saran..................................................................................................10
Daftar
pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Lemak
atau lipid merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur
carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut
dalam zat-zat pelarut tertentu. lemak yang mempunyai sifat lebur tinggi
bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah
bersifat cair. lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak , sedandkan yang
cair pada suhu kamar disebut minyak. sumber energi yang menghasilkan sumber
kalori lebih besar dari pada karbohidrat dan protein. Fungsi lemak sangat penting
bagi tubuh misalnya lemak sebagai cadangan energi, melarutkan vitamin A D E K, pembangun
struktur tubuh, Lemak
memberi kepuasan cita rasa, Penghasil Asam lemak esensial, Lemak sebagai
pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa makanan, memperbaiki
jaringan tubuh yang rusak, Pengatur proses yang berlangsung dalam tubuh secara
langsung dan tak langsung.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang diatas maka rumusan makalahnya adalah sebagai berikut:
v
Fungsi
dan sumber lipid
v
Jenis
– jenis lipid dan asam lemak
v
Rumus
kimia asam lemak
v
Hubungan
lipid dengan kesehatan
C.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1.
Untuk
mengetahui fungsi dan sumber lipid
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis lipid dan asam lemak
3.
Untuk
mengetahui rumus kimia asam lemak
4.
Untuk
mengetahui hubungan lipid dengan kesehatan
1
D.
MANFAAT
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini:
1.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca pada umumnya dan Mahasiswa STIKES TMS Bengkulu.
2.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan oleh mahasiswa
dalam proses belajar fundamental praktek keperawatan tentang lipid.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. FUNGSI DAN SUMBER LIPID
2.1.1
FUNGSI
a.
Penghasil
Energi
Sebagai sumber energi
yang pekat, 1 gram lemak memberikan 9 kalori (2 ¼ x energi yang dibebaskan dari
1 gram protein maupun 1 gram karbohidrat). Energi yang berlebihan dalam tubuh
akan disimpan dalam jaringan adipose sebagai energi potensial. Diketahui secara
terperinci lemak adipose ini tersimpan dalam jaringan di bawah kulit/sub
cutaneous tissues sebanyak 50%, sekeliling alat tubuh dalam rongga perut
sebanyak 45% dan dalam jaringan bagian dalam otot/intra muscular tissues
sebanyak 5%.
Secara alamiah lemak
yang tersimpan ini adalah dalam bentuk lemak netral atau trigliserida. Lemak
cadangan ini tidak statis sifatnya tetapi selalu diperbaharui dan perubahannya
dibantu oleh adanya enzim lipase dan koenzim dalam proses metabolism dan
utilisasi lemak dalam tubuh.
Bilamana cadangan lemak ini
terjadi berlebih-lebihan (melebihi 20% dari berat badan normal), maka orang
tersebut mempunyai tendensi mengalami kegemukan (obesitas) yang cenderung mengalami
gangguan kesehatan.( www.google.com/kimialipid (06Mei2012)
b.
Pembangun
/ pembentuk struktur tubuh
Cadangan lemak yang
normal terdapat di bawah kulit dan sekeliling organ tubuh, berfungsi sebagai
bantalan pelindung dan menunjang letak organ tubuh. “subcutaneous fat” (lemak
di bawah kulit) akan melindungi kehilangan panas tubuh melalui kulit, berarti
juga mengatur suhu tubuh.
c. Protein – Sparer
Andaikan energi cukup tersedia dari
lemak dan karbohidrat, maka protein dapat dihemat agar dipergunakan tubuh
sesuai fungsinya sebagai pembangun dan memperbaiki jaringan-jaringan yang
aus/rusak.
d. Penghasil Asam lemak esensial
Asam lemak esensial (Essential Fatty
Acids = EFA) adalah asam lemak yang tidak dapat dibentuk tubuh harus tersedia
dari luar (berasal dari makanan). Asam lemak esensial yang memegang peranan
penting bagi tubuh adalah linoleat, linolenat dari arakhidonat. Ketiganya
mengandung ikatan rangkap lebih dari satu (dua atau lebih) termasuk ke dalam
kelompok asam lemak tak jenuh poli atau (Poly Unsaturated Fatty Acids = PUFA).
e. Carrier (pembawa) vitamin larut
dalam lemak
Vitamin A, D, E, dan K membutuhkan
media yang mengandung lemak untuk dapat dipergunakan tubuh.
f.
Lemak
sebagai pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa makanan.
g. Lemak memberi kepuasan cita rasa,
lemak lebih lambat dicerna sehingga dapat menangguhkan perasaan lapar. Lemak
memberi rasa dan keharuman yang lebih baik pada makanan.
h. Beberapa macam lipida berfungsi sebagai
agen pengemulsi (misal = lesitin) yang akan membantu mempermudah transport
substansi lemak keluar masuk melalui membran sel.
i.
Asam
lemak berfungsi juga sebagai precursor (pendahulu) dari prostaglandin yang
berperanan mengatur tekanan darah, denyut jantung dan lipolisis.
j.
Menghasilkan
energi yang dibutuhkan tubuh
k. Pengatur proses yang berlangsung
dalam tubuh secara langsung dan tak langsung.
2.1.2
SUMBER LIPID
Berdasarkan wujudnya lemak di bagi
menjadi dua yaitu:
a.
Lemak
yang tak kelihatan : adalah lemak yang secara alamiah terdapat dalam bahan
makanan. Bahan makanan yang mengandung tinggi lemak tak kelihatan adalah
daging, telur, biji-bijian dan kacang-kacangan.
b.
Lemak
kasat mata : adalah lemak yang terlihat oleh mata biasa, seperti minyak goreng,
gajih, margarin dan lain-lain.
Berdasarkan sumbernya lemak dibagi
menjadi dua yaitu:
a. lemak hewani
lemak hewani adalah lemak yang berasal daari hewan termasuk
ikan, telur, dan susu. Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh yang dapat
menyebabkan dalam suhu kamar berbentuk padat.
b. lemak nabati
lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan lemak nabati ini
mengandung asam lemak tak jenuh yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah
dalam suhu kamar berbentuk cair atau minyak.(Achmad Djaeni
sediaetama.2000,91)
Berdasarkan konsistensinyaa lemak dibagi menjadi:
a. lemak padat
lemak yang berbentuk padat, misalnya gaji.
b. Lemak cair
Lemak yang berbentuk cair, misalnya minyak.(Achmad
Djaeni sediaetama.2000,92)
.
2.2. JENIS – JENIS LIPID DAN ASAM
LEMAK
Lemak dalam makanan dapat berbentuk
padat maupun cair (minyak). Kedua bentuk lemak ini dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh dibagi
menjadi dua jenis yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
v Lemak jenuh : adalah lemak yang
dalam struktur kimianya mengandung asam lemak jenuh. Apabila lemak jenis ini
dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, maka dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah. Bahan makanan yang mengandung lemak jenuh adalah : Minyak kelapa,
keju keras, lemak hewani.
v Lemak tak jenuh tunggal : lemak
jenis ini mempunyai pengaruh sedikit terhadap peningkatan kadar kolesterol
darah. Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal adalah minyak
zaitun, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak kelapa sawit.
v Lemak tak jenuh ganda : lemak jenis
ini mempunyai pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah. Bahan makanan
yang mengandung lemak tak jenuh ganda adalah : minyak jagung, minyak repeseed,
minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari, minyak ikan.( www.google.com/kimialipid (06Mei2012)
2.3.
RUMUS KIMIA ASAM LEMAK
Asam
Lemak Umum (Cn H2nO2)
Asam lemak
|
Rumus Molekul
|
Sumber
|
Asetat
|
CH3COOH
|
Vinegar
|
Butirat
|
C3H7COOH
|
Mentega
|
Kaproat
|
C5H11COOH
|
Mentega
|
Kaprilat
|
C7H15COOH
|
Mentega
|
Kaprat
|
C9H19COOH
|
Minyak kelapa, Mentega
|
Laurat
|
C11H23COOH
|
Spermaceti, Mentega
|
Miristat
|
C13H27COOH
|
Mentega pala, Mentega
|
Palmitat
|
C15H31COOH
|
Lemak nabati dan hewani
|
Stearat
|
C17H35COOH
|
Lemak nabati dan hewani
|
Arakidat
|
C19H39COOH
|
Minyak kacang tanah
|
(Riawan. 1990,305)
4.
HUBUNGAN LIPID DENGAN KESEHATAN
Lemak adalah salah satu zat gizi
yang diperlukan oleh tubuh. Satu gram lemak dapat menghasilkan 9 kkal. Namun,
konsumsi lemak yang berlebihan dapat merugikan kesehatan tubuh.
Macam-macam penyakit
yang berhubungan dengan lipid yaitu :
1.
Obesitas
Seorang
dikatakan obesitas atau kegemukan bila lemak didalam tubuh berakumulasi lebih
dari 20% diatas jumlah normal. Gangguan kesehatan lebih sering terjadi pada
obesitas tipe buah pir atau tipe gemuk dipinggul adalah gangguan tulang dan
sendi tungkai akibat tungkai harus memikul bobot yang berlebih. Gangguan lain
adalah varices, yaitu pelebaran pembuluh darah balik didaerah tungkai. Hal ini
disebabkan lemak yang banyak menumpuk pada lipatan paha dan pinggul menekan
aliran darah balik yang mengalir dari arah tungkai bawah dan terjadilah
bendungan yang melebarkan pembuluh darah balik (vena) di daerah tungkai bawah.
Dibandingkan
dengan obesitas tipe buah pir, obesitas tipe buah apel atau tipe gemuk diperut
lebih berisiko untuk mendapat penyakit diabetes tipe II, dislipidemia, penyakit
jantung, hipertensi, gangguan pernapasan, serta gangguan hati dan kandung
empedu.
2.
Diabetes
Melllitus
Hubungan yang positif antara obesitas dan
diabetes tipe II sudah lama diketahui dan telah banyak ditelitidan. Obesitas,
terutama tipe buah apel dimana lemak banyak terdapat didaerah rongga perut (central obesity), merupakan prediktor
yang baik untuk memperkirakan apakah seseorang berbakat untuk mengidap diabetes
tipe II.
Lemak yang menumpuk didalam rongga perut pada
obesitas tipe buah apel berhubungan sangat erat dengan terjadinya kondisi
pre-diabetes, yaitu gangguan toleransi terhadap glukosa dan resisten terhadap
pengaruh insulin (insulin resistance).
Kira-kira 65-75% dari kasus diabetes tipe II secara teoritis dapat dicegah
dengan menurunkan berat badan.
3.
Dislipidemia
Lemak yang bertumpuk di rongga
perut paada obesitas tipe buah apel, merupakan sumber energi dari dalam tubuh
sendiri. Dalam keadaan kekuranagn energi, yaitu pada saat tubuh tidak mendapat
asupan energi dari makanan misalnya saat tidur malam hari, lemak rongga perut
akan mengurai menjadi asam lemak dan gliserol yang kemudian kedua-duanya masuk
kedalam sirkulasi darah.
Asam lemak yang masuk kedalam sirkulasi darah
tadi merupakan tambahan asupan asam lemak yang dapat mempengaruhi kadar lemak
darah, yaitu trigliselida, kolestrol total, kolestrol LDL (pengangkut kolestrol
dari hati keseluruh organ) dan kolestrol HDL (mengangkut kolestrol dari
jaringan dan organ-organ kedalam hati). perubahan kadar lemak seperti ini akan
mengubah profil lemak darah normal menjadi tidak normal yang disebut sebagai
dislipidemia. Dislipidemia merupakan faktor resiko untuk mengidap hipertensi,
serangan jantung, dan stroke.
4.
Gangguan
hormonal
Sel lemak ternyata bukan hanya
sekedar tempat penampung energi, tetapi juga memproduksi berbagai hormon dan
zat yang menyerupai hormon yang dapat mempengaruhi kerja sistem hormon yang
mengatur berbagai aktivitas didalam tubuh. Hal ini penyebab terjadinya penyakit
akibat perubahan hormonal, terutaam terjadi pada penderita obesitas tipe buah
apel.
5.
Penyakit
Hati dan Kantung Empedu
Penderita obesitas berisiko untuk
menderita perlemakan hati (fatty liver).
Organ hatinya dipenuhi lemak, akibat fungsi hati terganggu, terutama fungsi
dalam memproduksi enzim dan fungsi metabolisme. Penurunan berat badab adalah
cara yang terbaik untuk menormalkan kembali fungsi hati. angka kejadian
penyakit empedu dikalangan penderita obesitas tiga hingga empat kali lebih
banyak dibandingkan dengan kalangan orang yang berbadan normal. Mungkin
pekatnya cairan empedu dan kurangnya pergerakan kantung empedu pada penderita
obesitas menjadi penyebab mudahnya batu empedu terbentuk.
6.
Kemandulan
Salah satu penyebab sulitnya
terjadi kehamilan adalah obesitas ini terjadi karena terhalangnya proses
pembuahan, karena saluran tuba fallopi (tempat pertemuan antara sperma dan sel
telur) terjepit lemak, atau mungkin pula karena adanya gangguan hormonal yang
ditandai dengan gangguan ovulasi, kelebihan hormon androgen (hormon jantan)
pada wanita, dan gangguan siklus haid. Penurunan berat badan sering memperbaiki
siklus haid dan memperbaiki kesuburan.
7.
Peradangan
Sendi dan Serangan Gout
Peradangan sendi terutama sendi
lutut dan serangan gout lebih sering terjadi di kalanagan penderita obesitas
dibanding dengan kalangan orang berbadan normal. Penyebabnya yang paling
mungkin adalah bobot badan yang berat menekan sendi. Timbul gesekan yang terus menerus
antara permukaan sendi terutama sendi lutut. Permukaan sendi menjadi kasar dan
meradang, timbul rasa nyeri. Karenanya, pengobatan peradangan sendi harus
dibarengi dengan penurunan berat badan.
Serangan
gout sering terjadi dikalangan penderita obesitas. Gout adalah penyakit radang
akut yang menyerang sendi jari kaki, terutama sendi ibu jari kaki. Sendi
membengkak secara mendadak (akut), sangat sakit, terjadi saat bangun tidur pafi
hari. Pada sendi ditemukan kristal asam urat yang menyebabkan sendi meradang.
Tumpukan lemak didalam rongga perut berkaitan erat dengan tingginya kadar asam
urat didalam plasma darah. Pola makan yang salah sering menyebabkan mengapa
kadar asam urat didalam darah meningkat.
8.
Gangguan
Pernapasan
Kegemukan sering mengganggu fungsi
pernapasan karena rongga paru menjadi sempit akibat bertumpuknya jaringan lemak
didalam dan sekitar iga, rongga perut dan diafragma. Pada saat penderita
obesitas tidur, dapat terjadi serangan tidak dapat bernapas yang menyebabkan
kematian.
9.
Kanker
Orang yang menderita obesitas pun
beresiko cukup tinggi karena penyakit kanker yang dipengaruhi hormon seperti
kanker rahim, indung telur, payudara, dan prostat. Penderita obesitas juga
beresiko terkena kanker usus besar, kamtung empedu, pankreas, hati, dan ginjal.
10.
Gangguan
Kulit
Obesitas pad usia muda, dimana
jaringan lemak dibawah kulit bertambah banyak, menyebabkan kulit meregang
seperti halnya pada orang hamil. Timbulnya garis-garis putih. Obesitas yang
terjadi pada usia tua, menyebabkan kulit berlipat-lipat terutama dibawah
payudara, ketiak, perut bagian bawah, dan pada lipatan paha.(Kunkun
k.Wiramihardja. 2004, 40-47)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lemak merupakan sumber energi yang menghasilkan
jumlah kalori lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Sedangkan fungsi
lemak bagi tubuh yaitu sebagai sumber energi, melarutkan vitamin sehingga dapat
diserap oleh usus, untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid, penyusun hormon
steroid. Akan tetapi lemak juga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan
seperti obesitas dan jantung.
Saran
Setelah
membaca dan mendengarkan makalah ini ternyata lemak lebih cenderung merugikan
kesehatan kita seperti penyakit obesitas dan penyakit jantung. Untuk itu kami
sarankan agar mengatur pola makan supaya lemak yang terkandung dalam tubuh
tidak berlebihan dan kita bisa hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Riawan.
1990. Kimia Organik. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.
Sediaetama,
Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi.
Jakarta: Dian Rakyat.
Wartonah,
Tarwoto. 2006. Kebutuhan dasar manusia
dan proses keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Wiramihardja,
Kunkun k. 2004. Obesitas dan
penanggulangannya. Bandung: Grananda
www.google.com/kimialipid (06Mei2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar