Jaga Hati dari Hepatitis Liver Fungsi utama dari hati atau liver adalah menyaring racun-racun yang ada pada darah. Selain itu, masih ada sekitar 500 fungsi lain dari hati. Jika seseorang menderita hepatitis, yang merupakan peradangan pada hati atau liver ini, dapat menghancurkan kesehatan orang tersebut secara keseluruhan karena racun tetap mengendap pada darah dan merusak atau mengganggu kerja organ lain. Akibat lainnya adalah hati menolak darah yang mengalir sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan pecahnya pembuluh darah. Rusaknya fungsi hari atau liver ini dapat disebabkan karena seseorang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau karena termakan racun yang membebani kerja liver dan mengakibatkan fungsi hati menjadi rusak. Tetapi, pada kebanyakan kasus, hepatitis disebabkan oleh virus yang ditularkan penderita hepatitis. Ada 5 macam virus hepatitis yang dinamai sesuai abjad. Kelima virus itu adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD) dan virus hepatitis E (VHE). Virus-virus ini terus berkembang dan bahkan diperkirakan sedikitnya masih ada 3 virus lagi yang dapat menyebabkan hepatitis. Virus yang paling banyak menjangkiti manusia adalah VHB, penyebab hepatitis B. Diperkirakan 1 dari 3 orang yang ada di bumi pernah terinfeksi. Sekitar 350 juta hidup dengan virus mengendap pada tubuhnya dan berpotensi menulari orang lain. Sekitar 78% pengidap hepatitis menimpa penduduk Asia dan pulau-pulau di daerah Pasifik. Virus ini menyebabkan kematian sedikitnya 600.000 orang per tahun. Gejala Hepatitis Beberapa gejala yang umum dari hepatitis adalah rasa nyeri atau sakit pada perut bagian kanan, badan lemas, mual, demam dan diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala seperti akan flu dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning. Tetapi, gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada kebanyakan kasus yang menimpa anak-anak. Virus dapat berpindah dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat. Walau sebenarnya, virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya baik. Hepatitis A Virus hepatitis A biasa terdapat pada kotoran penderitanya. Virus dapat hidup pada air atau es batu. Cara penyebaran virus ini adalah karena meminum air yang tercemar VHA. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus tetap hidup pada makanan atau karena orang yang mempersiapkan makanan tidak terbiasa cuci tangan dengan benar terlebih dahulu, padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus hepatitis A. Tidak mencuci tangan sehabis menggunakan toilet juga menyebabkan virus ada pada kotoran manusia ini akhirnya berpindah. Hepatitis B Penularan virus hepatitis B (VHB) biasanya melalui darah atau cairan tubuh seperti air liur, cairan vagina, atau air mani yang masuk dalam aliran darah orang sehat. Ini karena hepatitis B terdapat dalam darah dan cairan tubuh tersebut. Tranfusi darah, darah pada pisau cukur, perawatan gigi, gunting kuku, jarum suntik atau jarum yang digunakan untuk membuat tato dapat memindahkan sejumlah kecil darah yang terinfeksi virus hepatitis. Bahkan noda darah yang sudah mengering dapat menulari orang lain selama 1 minggu sejak menempel pada suatu benda. Cara lain penyebaran virus ini adalah karena terbawa dari sejak kandungan dari seorang ibu yang terinfeksi dan karena hubungan seks. Hepatitis C Pengindap hepatitis C biasanya ditularkan dengan cara yang hampir sama dengan penularan hepatitis B, tetapi pada kebanyakan orang adalah karena jarum suntik. Menangangi Hepatitis Perawatan dini harus segara dilakukan agar penderita dapat disembuhkan, karena semakin lambat ditangani, virus akan semakin merusak hati dan bahkan menjadi kanker. Tetapi, kadangkala karena tidak menampakkan gejala yang jelas, kebanyakan orang tidak menyadari kalau dalam tubuhnya sudah berdiam virus hepatitis dan terlanjur hati sudah menjadi rusak parah. Vaksinasi dapat diberikan agar seseorang mendapatkan antibodi dari virus hepatitis A (VHA) dan virus hepatitis B (VHB). Namun, untuk hepatitis C tidak ada vaksinasi untuk mencegahnya. Walau seseorang belum terindikasi virus ini tetapi pemberian vaksin dapat mencegah virus merusak hati karena gejala hepatitis bisa saja baru muncul puluhan tahun kemudian. Pemberian vaksin khususnya perlu diberikan pada anak-anak karena kekebalan tubuh mereka lebih lemah untuk membersihkan virus hepatitis dibandingkan orang dewasa. Jika kondisi hati sudah rusak parah, pilihannya adalah melakukan pencangkokkan hati. Tetapi, ini akan sulit karena donor hati yang ada lebih sedikit dibandingkan daftar tunggu dari penderita yang membutuhkan hati. Penderita hepatitis seharusnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup agar tubuh mampu bertahan menghadapi virus ini dan mencegah jumlah virus semakin banyak yang akan menggeroti kesehatan penderitanya. Gizi dan istirahat yang baik juga harus dipenuhi untuk semua, karena bisa saja tanpa sepengetahuan kita, virus menulari dan menyerang hati atau liver. Tetapi, dengan kekebalan tubuh yang kuat, tubuh akan mampu menangani virus hepatitis yang membahayakan ini.
Read More...SELAMAT DATANG
SELAMAT DATANG
Rabu, 21 November 2012
Jaga hati dari Hepatitis
Kamis, 28 Juni 2012
Makalah Kimia Keperawatan Protein dan Asam Amino
Kimia Protein dan Asam Amino
Di Susun Oleh :
Kelompok V
Irawan Okman
Doresmanto
Eka Septa Rini
Lin Sitra Nia
Septi Liana Sari
Sufran Saputra
Ayu Suzana
|
1126010005
1126010010
1126010015
1126010020
1126010031
1126010036
1126010109
|
PROGRAM ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2012/2013
Assalamualaikum
warahmatullahhi Wabarakatuh
Puji
syukur kita hanturkan kepada Allah swt berkat segala rahmat dan hidayahnya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul ”Kimia
Protein dan Asam Amino”. Dalam
Penulisan makalah ini pemakalah merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
pemakalah. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini pemakalah menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan pembuatan
makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
bagi pembaca.
Wasalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bengkulu, Mei
2012
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Asam amino adalah komponen utama protein, yang ditemukan dalam semua
organisme hidup dan memainkan peranan dalam sel hidup. Zat ini dibutuhkan untuk
perturnbuhan normal anak-anak dan bagi orang-orang dewasa asam amino dibutuhkan
untuk menjaga kesehatan. Tubuh dapat mensintesis beberapa asam amino, tetapi
tidak semua. Ada 8 sampai 10 asam amino esensial yang harus ada dalam makanan.
Asam-asam amino ini tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus tersedia
dalam makanan.
(Holme, dkk., 1993
dan Othmer, K.1978)
Protein sangatlah
dibutuhkan oleh tubuh kita ,karena protein berfungsi sebagai salah satu sumber
energi yang dibutuh kan tubuh.selain itu pula protein juga berperan dalam
sintesis hormon dan pembentukan enzim dan antibodi.Protein juga dibutuhkan
bagi tubuh dalam jumlah yang besar sehngga bila kita kekurangan protein akan
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita.
(http://zakariaib.multiply.com)
Maka dari itu dalam
makalah ini akan dibahas mengenai fungsi dan sumber protein, jenis-jenis
protein dan asam amino, penggunaan protein dalam pengobatan dan kehidupan
sehari-hari, serta dampak yang kekurangan protein bagi tubuh kita.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam
pembuatan makalah yang bertemakan “Kimia Protein dan Asam
Amino” adalah untuk memberitahukan
pentingnya protein bagi tubuh kita untuk meningkatkan status kesehatan dan cara serta dampak yang sering timbul dari masala kekurangan
protein.
1.3. Manfaat
Penulisan
v Makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca pada umumnya dan
Mahasiswa STIKES TMS Bengkulu.
v Makalah ini diharapkan dapat menjadi
panduan oleh mahasiswa dalam proses belajar Kimia Keperawatan tentang “Kimia Protein dan Asam
Amino”
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Protein
Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam
amino , tersusun atas atom-atom C,H,O, dan N . Protein berasal dari kata
proteos yang berarti menduduki tempat pertama . Pada zaman dahulu (1838)
protein dianggap sebagai makanan paling penting dan memiliki khasiat yang
sangat istimewa bagi tubuh sehingga sering disebut “Protein Mystique” . (Irianto
Djoko Pekik. 2007)
2.2. Fungsi Protein dan Sumber
Protein
2.2.a. Fungsi Protein
Ada
delapan kategori fungsi protein yang terdiri atas :
-
Membangun jaringan tubuh
yang baru .
Protein
dibutuhkan untuk anabolisme karena unsur gizi ini merupakan konstituen semua
sel dan jaringan tubuh
.
-
Memperbaiki jaringan tubuh .
Katabolisme
yang terus berlangsung pada semua protein tubuh memerlukan resintesis protein yang baru dari asam-asam amino
.
-
Menghasilkan senyawa esensial .
Asam
amino dan protein merupakan konstituen hormone, enzim dan secret tubuh lainnnya
.
-
Mengatur tekanan osmotic .
Protein
plasma (albumin) menjaga keberadaan air dalam plasma darah dan demikian akan mempertahankan
volume darah serta mencegah penimbunan cairan dalam jaringan (edema) atau rongga tubuh (asites, hidrotorak , dll).
-
Mengatur keseimbangan cairan
elektrolit dan asam -
basa .
Protein plasma merupakan zat
aktif osmotic dan pendapar.
-
Menghasilkan pertahanan tubuh
Anti
body seperti immunoglobulin .
-
Menghasilkan mekanisme transportasi .
Protein
dapat melarutkan zat lemak untuk diangkut dalam darah , misalnya Lipoprotein yang
membawa kolesterol .
-
Menghasilkan energy
Setelah
nitrogen dikeluarkan , kerangka karbonnya dapat dioksidasi untuk memberikan empat kcal/gr protein . (Hartono Andry. 2004 )
2.2.b. Sumber protein
Dalam
kualifikasi protein berdasarkan sumbernya , telah kita ketahui protein hewani
dan protein nabati . sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat
dalam seperti hati , pangkreas , ginjal , paru-paru , jantung dan jerohan, yang terakhir ini
terdiri dari atas babat (gaster ) dan iso (usus halus dan usu besar ) . Susu dan telur termasuk
pula sumber protein hewani berkualitas tinggi . Ikan,
kerang-kerangan dan jenis udang merupakan
kelompok sumber protein yang baik , karena mengandung sedikit lemak ,tetapi ada
yang alergi terhadap beberapa jenis sumber protein hasil laut ini .
Jenis kelompok sumber protein hewani
ini mengandung sedikit
lemak , sehingga baik bagi komponen susunan
hidangan rendah lemak .ada yang mengatakan bahwa kerang-kerangan
mengandung banyak kolesterol , sehingga tidak baik untuk dipergunakan didalam
diet yang harus rendah kolesterol . Ayam
dan jenis burung lain serta telurnya juga merupakan sumber protein hewani yang berkwalitas
baik, harus diperhatikan
bahwa telur bagian kuningnya
mengandung banyak kolesterol , sehingga baiknya ditinggalkan pada diet rendah
kolesterol . (Sediaoetama Achmad Djaeni.2000)
Kacang
polong atau ercis adalah salah satu sumber protein nabati yang populer di
sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong rebus mengandung 8 gram protein,
sehingga merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan protein kita sehari-hari. Selain itu kacang polong memiliki skor asam
amino yang tinggi yaitu 102, di mana skor asam amino yang tinggi menunjukkan
bahwa kacang polong mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, yang
artinya protein dalam kacang polong merupakan protein berkualitas tinggi.
(http://duniafitnes.com/nutrition/kacang-polong-sumber-protein-nabati)
2.3
. Jenis-Jenis Protein
Berdasarkan
fungsinya , protein dapat dibagi menjadi tiga kelompok , yaitu :
1) Protein
lengkap (Complete protein )
Yang berfungsi untuk pertumbuhan , penggantian hubungan yang
rusak dan aus , dan untuk keperluan lain , seperti , pembentukan enzim ,
hormone , antibody , serta energy jika dperlukan . Telur dan susu merupakan
contoh protein lengkap yang mengandung asam amino esensial dengan jumlah yang
mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan .
2) Protein
setengah lengkap ( half-complete protein )
Juga
memiliki semua fungsi diatas diatas kecuali fungsi untuk pertumbuhan karena
asam-asam amino yang dikandungnya tidak cukup bagi permbentukan jaringan tubuh
yang baru . Contoh
nya adalah makanan sumber protein hewani lainnya diluar telur dan susu seperti
daging , ikan , serta ayam .
3) Protein
tidak lengkap (incomplete protein)
Yang
umumnya merupakan jenis-jenis makanan sumber protein nabati seperti kacang - kacangan dan
biji-bijian atau sereal . Jenis
protein ini tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan dan penggantian jaringan
rusak atau aus , karena jenis- jenis asam amino asam esensialnya tidak lengkap .
Karena
itu, makanan yang proteinnya tergolong tidak lengkap harus saling
dikombinasikan untuk memberikan semua asam amino esensial yang diperlukan bagi
pertumbuhan dan pengantian rusak atau aus .
Contohnya
beras, (yang kurang mengandung
asam amino lisin) dapat digabungkan dengan kedelai (yang kurang mengandung metionin) .
(Sediaoetama Achmad Djaeni.
2000 )
2.4
Jenis-jenis asam amino
Sesuai
dengan namanya, asam amino terdiri dari gugus asam (-cooh) dan gugus amin
(-nh2). Pada titik isoelektris, asam amino berbentuk:
Asam amino dalam bentuk ion tersebut dinamakan zwitter ion yang bersifat amfoter
(bisa bsersifat asam maupun basa). Pada pH dibawah titik isoelektrisnya, asam amino berbentuk. Pada pH di atas titik isoelektrisnya, asam amino akan berbentuk. Asam amino mempunyai paling sedikit 1 C asymetris (kecuali glisin), sehingga bersifat optis
aktif.
Penggolongan asam
amino
1. Esensial
dan non essensial
Asam amino essensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak mampu
mensintesis. Histidin Valin Lisin Isoleusin Triptophan Treonin Leusin Methionin. Histidin
dan arginin sering disebut asam amino semi essensial karena tubuh dapat mensintesis namun tidak mencukupi kebutuhan.
Asam
amino non esensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh dan dapat di
produksi oleh tubuh.
2. Berdasarkan
Rantai R
Rantai alifatis :
glisin,valin,alanin,leusin,isoleusin
Gugus –OH :
serin,treonin,tyrosin
S : sistein, methionin
Gugus asam : aspartat,
asparagin, glutamate,glutamine
Gugus basa :
arginin,lisin,hydroksilisin,histidin
Cincin aromatis :
tyrosin,tryptophan,fenilalanin,histidin
Asam imino : prolin,
hidroksiprolin.
3.
Jenis-jenis Asam Amino
dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya
Asam amino alifatik sederhana
1. Glisina (Gly, G) rumus: C2H5NO2
2. Alanina (Ala, A) rumus: C3H7NO2
3. Valina (Val, V) rumus: C5H11NO2
4. Leusina (Leu, L) rumus: C6H13NO2
5. Isoleusina (Ile, I) rumus: C6H13NO2 [hidrofobik]
Asam amino hidroksi-alifatik
6. Serina (Ser, S) rumus: C3H7NO3
7. Treonina (Thr, T) rumus: C4H9NO3
Asam amino dikarboksilat (asam)
8. Asam aspartat (Asp, D) rumus: C4H7NO4
9. Asam glutamat (Glu, E) rumus: C5H9NO4
Amida
10. Asparagina (Asn, N) rumus: C4H8N2O3
11. Glutamina (Gln, Q) rumus: C5H10N2O3
Asam amino basa
12. Lisina (Lys, K) rumus: C6H14N2O2
13. Arginina (Arg, R) rumus: C6H14N4O2
14. Histidina (His, H) rumus: 6H9N3O2 [memiliki gugus siklik]
Asam amino dengan sulfur
15. Sisteina (Cys, C) rumus: C3H7NO2S1
16. Metionina (Met, M) rumus: C5H11NO2S
Prolin
17. Prolina (Pro, P) rumus: C5H9NO2 [memiliki gugus siklik]
Asam amino aromatik
18. Fenilalanina (Phe, F) rumus: C9H11NO2
19. Tirosina (Tyr, Y) rumus: C9H11NO3
20. Triptofan (Trp, W) rumus: C11H12N2O2
2.5. Rumus Kimia
Asam Amino dan Gugus Fungsionalnya
Asam amino merupakan senyawa organik
yang merupakan satuan penyusun protein yang mempunyai gugus amino dan
karboksilat. Oleh karena
itu asam amino mempunyai sifat asam maupun basa. Struktur sederhana dari asam
amino adalah:
NH2
|
R-CH-COOH
NH2
|
R-CH-COOH
Suatu asam amino mengandung gugus
amina yang bersifat basa dan gugus karboksil yang bersifat asam dalam molekul
yang sama. Suatu asam amino yang mengalami reaksi asam basa internal, yang
menghasilkan suatu ion dipolar yang disebut sebagai switter ion. Karena terjadinya muatan ion, suatu asam amino
mempunyai banyak sifat garam.Pxa suatu asam amino bukanlah Pxa dari gugus -COOH
melainkan dari gugus -NH3 dan sebaliknya.(Fessenden, 1989)
Asam amino tidak selalu bersifat
seperti senyawa-senyawa organik, misalnya titik lelehnya diatas 200*C,
sedangkan kebanyakan senyawa organik dengan bobot molekul sekitar itu berupa
cairan pada temperatur kamar.Asam amino larut dalam air dan pelarut polar lain,
tetapi tidak larut dalam pelarut non-polar, seperti dietil eter atau benzena.Asam
amino mempunyai momendipol yang besar dan juga mereka kurang bersifat asam dibandingkan
sebagian besar asam karboksilat, dan kurang bisa dibandingkan dengan sebagian
besar amina.
(Fessenden, 1990)
Asam amino bersifat antara asam lemah dan basa lemah, ia akan terionisasi diantara asam dan basa dalam larutan berair yang disebut amfoterik, sebagai contoh adalah glisin. Senyawa-senyawa amfoterik akan bereaksi dengan asam ataupun basa dan membentuk garam.
Asam amino bersifat antara asam lemah dan basa lemah, ia akan terionisasi diantara asam dan basa dalam larutan berair yang disebut amfoterik, sebagai contoh adalah glisin. Senyawa-senyawa amfoterik akan bereaksi dengan asam ataupun basa dan membentuk garam.
(Routh, 1969)
Dua asam amino berikatan melalui suatu ikatan peptida dengan melepas sebuah molekul air.Reaksi kesetimbangan ini cenderung untuk berjalan kehidrolisis daripada sintesis.Gugus karboksil suatu asam amino berikatan dengan gugus amino dari asam amino lain yang menghasilkan peptida dengan melepas molekul air.(Winarno, 1992)
Suatu ikatan peptida mempunyai ikatan rangkaian yang disebabkan oleh tumpang tindih orbital p dari gugus karbonil dengan pasangan elektron yang terdiri dari nitrogen.Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau lebih.Ikatan amida antara gugus alfa amino dari suatu asam amino dan gugus karboksil dari asam amino lain adalah ikatan peptide.(Fessenden, 1989).
Asam amino dapat berperan sebagai asam atau basa, jika suatu kristal asam amino, misalnya alanin dilarutkan dalam air, molekul ini menjadi dipolar yang dapat berperan sebagai asam atau bersifat basa. (Lehninger, 1993).
Dua asam amino berikatan melalui suatu ikatan peptida dengan melepas sebuah molekul air.Reaksi kesetimbangan ini cenderung untuk berjalan kehidrolisis daripada sintesis.Gugus karboksil suatu asam amino berikatan dengan gugus amino dari asam amino lain yang menghasilkan peptida dengan melepas molekul air.(Winarno, 1992)
Suatu ikatan peptida mempunyai ikatan rangkaian yang disebabkan oleh tumpang tindih orbital p dari gugus karbonil dengan pasangan elektron yang terdiri dari nitrogen.Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau lebih.Ikatan amida antara gugus alfa amino dari suatu asam amino dan gugus karboksil dari asam amino lain adalah ikatan peptide.(Fessenden, 1989).
Asam amino dapat berperan sebagai asam atau basa, jika suatu kristal asam amino, misalnya alanin dilarutkan dalam air, molekul ini menjadi dipolar yang dapat berperan sebagai asam atau bersifat basa. (Lehninger, 1993).
Asam amino tidak hanya berperan sebagai bahan bangunan
dari protein, tapi juga merupakan pelopor kimia bagi banyak senyawa, misalnya
glisin diperlukan untuk biosintesis gugus dari hemoglobin.Triptofan merupakan
pelopor dan suatu famili zat-zat penting dalam biokimia sistem syaraf.Tirosin
merupakan materi penghubung bagi biosintesa dari pigmen kulit. Melanin
merupakan biosintesa penghubung yang mengandung nitrogen(Neal, 1971).
Kelarutan asam amino adalah larut dalam pelarut polar seperti air dan etanol, tetapi tidak larut dalam pelarut non-polar, seperti benzena, heksana dan eter. Titik leburnya yang relatif tinggi (diatas 200*C) menyatakan adanya gugus-gugus yang bermuatan yaitu energi tingi yang diperlukan untuk memecahkan ionik yang mempertahankan kisi-kisi Kristal. (Martin, 1987)
Asam amino yang sederhana, glisin dapat digunakan sebagai contoh asam amino atau protein sebagai buffer.Ketika glisin didalam larutan dititrasi dengan asam atau basa terjadi pertukaran molekul dari bentuk zwitter ke bentuk dissosiasi pada gugus asam amino atau karboksil. (Routh, 1969)
H-CH(NH3)-COOH <====> H+ + H-CH(NH3)-COO- + -OH <====> H-CH(NH2)-COO- + H2O
lart.asam (pH=2,4) zwitter ion (pH=6,0) lart basa.
Dalam titrasi asam amino, asam amino bertindak sebagai buffer dalam daerah dan cairan tubuh lain yang mempunyai ion dipolar memberikan dua disosiasi ketika bereaksi dengan asam atau basa. Persamaan Hendersen Hassel Bakk, untuk buffer sederhana yang menunjukkan konstanta disosiasi atau Pka sebagai pH pada konsentrasi sama dari gambar dan bentuk buffer asam adalah dituliskan sebagai berkut. (Routh, 1969)
pH = Pka + Log garam/asam
= Pk + Log 1/1
= Pk
Sifat-sifat khusus asam amino antara lain, asam amino tidak menyerap cahaya tampah/visible. Dengan pengecualian asam amino aromatic triptofan, tyrosin, feni l alanin dan histidin, tidak menyerap sinar UV yang mempunyai panjang gelombang 240nm. Sebagian besar yang mempunyai panjang gelombang diatas 240 nm penyerapan UV oleh protein disebabkan kandungan triptofannya. (Martin, 1987)
Kelarutan asam amino adalah larut dalam pelarut polar seperti air dan etanol, tetapi tidak larut dalam pelarut non-polar, seperti benzena, heksana dan eter. Titik leburnya yang relatif tinggi (diatas 200*C) menyatakan adanya gugus-gugus yang bermuatan yaitu energi tingi yang diperlukan untuk memecahkan ionik yang mempertahankan kisi-kisi Kristal. (Martin, 1987)
Asam amino yang sederhana, glisin dapat digunakan sebagai contoh asam amino atau protein sebagai buffer.Ketika glisin didalam larutan dititrasi dengan asam atau basa terjadi pertukaran molekul dari bentuk zwitter ke bentuk dissosiasi pada gugus asam amino atau karboksil. (Routh, 1969)
H-CH(NH3)-COOH <====> H+ + H-CH(NH3)-COO- + -OH <====> H-CH(NH2)-COO- + H2O
lart.asam (pH=2,4) zwitter ion (pH=6,0) lart basa.
Dalam titrasi asam amino, asam amino bertindak sebagai buffer dalam daerah dan cairan tubuh lain yang mempunyai ion dipolar memberikan dua disosiasi ketika bereaksi dengan asam atau basa. Persamaan Hendersen Hassel Bakk, untuk buffer sederhana yang menunjukkan konstanta disosiasi atau Pka sebagai pH pada konsentrasi sama dari gambar dan bentuk buffer asam adalah dituliskan sebagai berkut. (Routh, 1969)
pH = Pka + Log garam/asam
= Pk + Log 1/1
= Pk
Sifat-sifat khusus asam amino antara lain, asam amino tidak menyerap cahaya tampah/visible. Dengan pengecualian asam amino aromatic triptofan, tyrosin, feni l alanin dan histidin, tidak menyerap sinar UV yang mempunyai panjang gelombang 240nm. Sebagian besar yang mempunyai panjang gelombang diatas 240 nm penyerapan UV oleh protein disebabkan kandungan triptofannya. (Martin, 1987)
Insulin
adalah protein kecil (lebih spesifik hormon) yang menurunkan gula darah.
Insulin ditemukan oleh Frederick Banting, Charles Best, JJR Macleod dan James
Collip (Strakoshc, 2005). Pada saat itu, itu tahu
bahwa diabetes adalah penyakit yang menyebabkan orang yang terkena memiliki
kesulitan mengendalikan kadar gula darah mereka. Setelah penemuan mereka
insulin, cara untuk diabetes pertempuran ditemukan.
Struktur bangunan kesopanan insulin
analog hiperaktif manusia Protein
Data Bank . Untai bawah adalah subunit A dan untai atas adalah subunit B.
Fungsi Insulin
Karena
Banting dan penemuan rekan-rekannya ', insulin ditemukan untuk membantu
mengatur jumlah glukosa dalam darah. Namun, insulin berfungsi fungsi lebih dari
sekedar mengatur jumlah glukosa dalam darah seseorang. Insulin juga mengatur
pembentukan asam lemak di hati serta memiliki funtion katabolik dalam
oxydization gula (Heilbrunn et al., 1958). Adalah aneh bahwa protein kecil
memiliki fungsi fisiologis beberapa, tapi ini tidak terlalu luar biasa di alam.
Heilbrunn et al. Menyadari bahwa insulin tidak langsung mengurangi jumlah
glukosa dalam darah (Heilbrunn et al., 1958). Hormon adalah kecil karena mereka
harus memicu beberapa jalur. Hormon sendiri adalah ligan untuk protein yang
lebih besar yang memulai jalur biologis tertentu. Ukuran kecil insulin dan
kekuatan jika ikatan disulfida yang memungkinkan untuk dilepaskan ke dalam
aliran darah tanpa kehilangan konsentrasi terlalu banyak karena degradasi.
Insulin berikatan dengan subunit a-substrat reseptor insulin 1 (IRS-1) yang
menyebabkan autophosphorolation dalam sitoplasma subunit B-nya. Kedua insulin
dan a-subunit dari IRS-1 dihubungkan oleh dua ikatan disulfida, yang membantu
menyusun protein garis (White et al, 1994.).
Pengikatan
insulin untuk IRS-1 dimulai beberapa jalur yang melibatkan protein. Jika
insulin atau a-subunit dari IRS-1 berubah atau terganggu, hasilnya bisa menyebabkan gejala diabetes karena penumpukan glikogen
di hati tidak akan dimulai.
Fokus pada protein transmembran menengah ke atas
dengan insulin terikat untuk itu. Ini adalah
interaksi antara insulin dan IRS-1 (White dkk.,
1 994).
2.7. Reaksi Identifikasi Protein
Keberadaan senyawa
protein dapat diidentifikasi dengan cara mereaksikannya dengan pereaksi
Xantoprotein, Hopkins-Cole, dan Millon.
1. Reaksi Xantoprotein
Protein yang mengandung tirosin,
fenil alanin, dan triptofan akan menghasilkan reaksi poisitif untuk uji
Xantoprotein yakni menghasilkan endapan kuning. Larutan asam nitrat pekat
ditambahkan ke dalam larutan protein secara hati-hati. Setelah dicampurkan akan
terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning setelah dipanaskan.
Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzen yang terdadat pada ini
benzen.
2. Reaksi Hopkins-Cole
Pereaksi Hopkins-Cole terbuat dari
asam oksalat dan serbuk magnesium dalam air. Larutan protein yang mengandung
triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam
glioksilat. Hal ini disebabkan, triptofan dapat berkondensasi dengan sejumlah
aldehida dengan bantuan asam kuat, membentuk senyawa yang berwarna. Setelah
dicampur dengan pereaksi HOpkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan
sehingga membentuk lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian
akan terjadi akan terbentuk cicicn ungu pada batas diantara kedua cairan tersebut.
3. Reaksi Millon
Pereaksi millon terbuat dari campuran
larutan raksa (I) nitrat dan raksa (II) nitrat dalam asam nitrat. Apabila
pereaksi millon ditambahkan ke dalam larutan protein akan dihasilkan endapan
putih yang dapat berubah menjadi merah akibat pemanasan. Pada dasarnya reaksi
ini positif untuk protein yang mengandung gugus fenol-fenol, protein yang
mengandung tirosin akan memberikan hasil positif.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Protein
adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino , tersusun atas
atom-atom C,H,O, dan N. Ada delapan kategori fungsi protein yang terdiri atas :
Membangun jaringan tubuh
yang baru,
Memperbaiki jaringan tubuh, Menghasilkan
senyawa esensial, Mengatur tekanan osmotic, Mengatur keseimbangan cairan
elektrolit dan asam -
basa, Menghasilkan pertahanan tubuh, Menghasilkan
mekanisme transportasi, Menghasilkan energy. Jenis-Jenis Protein : Protein lengkap
(Complete protein ), Protein
setengah lengkap ( half-complete protein ),
dan Protein tidak lengkap (incomplete
protein).
3.2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis
mengharapkan kepada para mahasiswa keperawatan khususnya, agar dapat memahami
tentang ”Kimia
Protein dan Asam Amino”,
agar dapat menambah pengetahuan kita sebagai perawat. Serta diharapkan
kritik dan saran yang membangaun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah
ini.
DAPTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR
ISI................................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1.
Latar Belakang
.....................................................................................................................
1.2.
Tujuan
...................................................................................................................................
1.3.
Manfaat..................................................................................................................................
BAB
II
PEMBAHASAN............................................................................................................
2.1.
Pengertian Protein.................................................................................................................
2.2.
Fungsi dan Sumber
Protein...................................................................................................
2.3.
Jenis-Jenis Protein.................................................................................................................
2.4.
Jenis-Jenis Asam
Amino.......................................................................................................
2.5.
Rumus Kimia Asam Amino dan Gugus Fungsionalnya.......................................................
2.6.
Aplikasi Penggunaan Protein Dalam Pengobatan dan Kehidupan
Sehari-Hari....................
2.7.
Reaksi Identifikasi
Protein...................................................................................................
BAB
III
PENUTUP.....................................................................................................................
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................
3.2.
Saran......................................................................................................................................
Daftar
Pustaka..............................................................................................................................
|
DAFTAR PUSTAKA
Hartono Andry. 2004. Terapi Gizi dan Diet. Yogyakarta : Andi Offset
Irianti Djoko Pekik. 2007. Panduan Gizi Lengkap. Jakarta : EGC
Sediaoetama Achmad Djeine.
2000. Ilmu Gizi. Jakarta Timur : Dian
Rakyat
WWW. Google. Com. 2012.
(http://duniafitnes.com/nutrition/kacang-polong-sumber-protein-nabati)
Langganan:
Postingan (Atom)